PT BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN – Harga emas sedikit bergerak di perdagangan Asia pada hari Senin (29/4), tidak banyak pulih dari kerugian baru-baru ini karena para pedagang terus mempertimbangkan suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama sebelum pertemuan Federal Reserve akhir pekan ini. BESTPROFIT
Logam kuning ini jatuh dari rekor tertinggi yang dicapai pada awal bulan April karena berkurangnya permintaan safe-haven ditengah tidak adanya eskalasi antara Iran dan Israel. Hal ini membuat emas rentan terhadap arus keluar akibat kebijakan moneter AS yang restriktif.
Harga emas di pasar spot stabil di $2,334.66 per ons, sementara emas berjangka yang berakhir pada bulan Juni datar di sekitar $2,345.60 per ons pada pukul 01:10 ET (05:10 GMT).
Pertemuan Fed ditunggu setelah rilis data PCE.
Dolar yang relatif kuat juga membebani emas, terutama setelah pembacaan indeks harga PCE yang lebih tinggi dari perkiraan “ yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed. PT. BESTPROFIT
Meningkatnya tanda-tanda inflasi AS yang sulit membuat sebagian besar pedagang mengabaikan ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed. Bank sentral kini diperkirakan baru akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September, atau bahkan kuartal keempat.
Hal ini menjadikan pertemuan Fed mendatang lebih fokus pada petunjuk mengenai rencana suku bunga bank sentral.
Suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama merupakan pertanda buruk bagi emas, mengingat hal tersebut meningkatkan biaya peluang berinvestasi pada logam kuning. Namun meski harga emas merosot dalam beberapa sesi terakhir, harga emas masih diperdagangkan positif untuk tahun ini, di tengah kekhawatiran yang terus-menerus bahwa suku bunga tinggi akan sangat membebani pertumbuhan ekonomi global. BESTPROFIT
Logam mulia lainnya sedikit positif setelah mengalami penurunan tajam selama dua minggu terakhir. Platinum berjangka naik 0,6% menjadi $930,05 per ons, sementara perak berjangka naik 0,3% menjadi $27,613 per ons.
Sumber : Investing.com