PT BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN – Harga emas dunia bertahan dekat level tertinggi sepanjang masa di tengah meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta keyakinan pasar bahwa The Federal Reserve akan kembali memangkas suku bunga tahun ini. Sepanjang pekan ini saja, harga emas telah naik hampir 5% dan sempat menyentuh rekor $4.218,29 per ons pada Rabu. Kenaikan ini merupakan kelanjutan dari reli besar sejak pertengahan Agustus. BESTPROFIT

Ekspektasi pemangkasan suku bunga membuat emas semakin menarik karena logam mulia ini tidak menghasilkan bunga, namun nilainya cenderung stabil di tengah ketidakpastian. Ketua The Fed, Jerome Powell, memberi sinyal akan ada pemangkasan suku bunga seperempat poin pada akhir bulan Oktober. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa negaranya kini resmi “terkunci dalam perang dagang” dengan Tiongkok, memperkuat kekhawatiran perlambatan ekonomi global. DEMO BESTPROFIT

Faktor lain yang mendorong kenaikan harga emas adalah penutupan pemerintahan AS, ketakutan atas lonjakan defisit anggaran, dan aksi beli besar-besaran oleh bank-bank sentral. Investor juga makin waspada terhadap risiko utang dan mulai mencari aset aman seperti emas untuk melindungi nilai kekayaan mereka. Menurut Trafigura Group, sebagian besar lonjakan harga emas didorong oleh permintaan fisik, terutama dari bank sentral yang membeli dalam jumlah besar.

Selain emas, harga perak juga mengalami lonjakan tajam hingga 3,1% karena kekurangan pasokan di pasar London. Kelangkaan ini memicu lonjakan harga global, bahkan membuat harga perak di pasar spot melampaui kontrak berjangka di New York. Harga perak sempat menembus rekor di atas $53 per ons, mencerminkan lonjakan permintaan global di tengah ketegangan geopolitik dan tekanan ekonomi. NEWSMAKER

Source: Bloomberg