Perak cenderung melemah di sesi AS setelah reli tajam di awal hari Selasa (14/10). Di sesi Asia, XAG/USD sempat menyentuh rekor intraday baru di $53,60 sebelum terjadi aksi ambil untung, lalu stabil lebih rendah ketika Dolar AS menguat menjelang pidato Ketua The Fed Jerome Powell. Pelaku Pasar menilai reli cepat membuat harga sensitif terhadap koreksi jangka pendek, sembari menanti petunjuk arah suku bunga berikutnya.
Sentimen risk-off tetap tinggi seiring eskalasi baru di jalur perdagangan: AS dan Tiongkok mulai memberlakukan biaya pelabuhan timbal balik yang berpotensi mengerek biaya logistik global dan memicu kecemasan inflasi. Arus lindung nilai sempat mengangkat logam mulia, namun Penguatan USD menahan kenaikan Perak ketika Pasar menakar apakah Powell akan menegaskan ruang pemangkasan suku bunga ke depan. Ia dijadwalkan berbicara di konferensi NABE pukul 12:20 ET.
Ke depan, volatilitas Perak berpotensi tetap tinggi karena kombinasi faktor makro: tensi dagang, arah kebijakan The Fed, serta keterbatasan visibilitas data resmi akibat shutdown Pemerintah AS yang menunda publikasi indikator kunci. Jika Powell bernada dovish dan Dolar melemah, Perak berpeluang kembali menguji level puncak; sebaliknya, nada hawkish bisa memperdalam konsolidasi sesi berikutnya.
Sumber : Newsmaker.id
