Perak (XAG/USD) melemah 0,2% pada hari Selasa (7/10), diperdagangkan di kisaran $48,30 per troy ons pada saat penulisan, setelah mencapai level tertinggi baru dalam 14 tahun di $48,77 pada hari Senin. Konsolidasi ini terjadi seiring Dolar AS (USD) mendapatkan kembali daya tariknya, yang membatasi momentum bullish logam mulia ini.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, menguat 0,4% pada hari ini ke level 98,53 pada saat penulisan. Dolar AS diuntungkan oleh ketidakstabilan politik di Prancis dan Jepang, yang membebani Euro (EUR) dan Yen Jepang (JPY). Di Prancis, pengunduran diri Perdana Menteri Sébastien Lecornu yang mengejutkan setelah kurang dari sebulan menjabat telah membangkitkan kembali kekhawatiran atas posisi fiskal negara yang rapuh. Di Jepang, kemenangan Sanae Takaichi dalam pemilihan ketua Partai Demokrat Liberal yang berkuasa meningkatkan ekspektasi akan kembalinya “Abenomics”, sebuah kebijakan pengeluaran fiskal yang besar dan stimulus moneter yang sangat longgar, yang menekan JPY.
Penguatan Dolar AS yang kembali menguat ini mengekang minat terhadap logam mulia, yang telah diperdagangkan di wilayah jenuh beli setelah beberapa minggu menguat. Meskipun demikian, para pedagang tetap yakin bahwa Federal Reserve AS (Fed) akan melonggarkan kebijakan moneter sebelum akhir tahun, sebuah faktor yang terus menopang aset safe haven seperti Perak.
Dalam sebuah catatan, Commerzbank mengatakan bahwa “Perak kemungkinan akan tetap dipengaruhi oleh Emas, ‘kakaknya’. Kami menaikkan perkiraan kami menjadi $49 per ons pada akhir tahun ini dan menjadi $50 per ons pada akhir tahun depan.” Para analis yakin bahwa kombinasi sikap Fed yang lebih akomodatif dan ketidakpastian geopolitik yang terus berlanjut membuat bias jangka menengah cenderung positif.
Dalam jangka pendek, investor berfokus pada pidato beberapa pejabat The Fed minggu ini, termasuk Michelle Bowman dan Raphael Bostic, yang dapat memberikan petunjuk baru tentang waktu penurunan suku bunga di masa mendatang. Konfirmasi pelonggaran kebijakan yang akan datang dapat menghidupkan kembali permintaan logam mulia ini dan mendorongnya kembali ke level tertinggi sepanjang masa di $49,80. (Arl)
Sumber: Fxstreet.com
