Harga Minyak kembali menguat pada hari Rabu (24/9), didorong oleh penurunan persediaan Minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan serta serangan lebih lanjut terhadap infrastruktur petrokimia Rusia.
Pada pukul 08:20 ET (12:20 GMT), Minyak mentah berjangka Brent yang berakhir pada bulan November naik 1,3% menjadi $68,51 per barel, sementara Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) juga naik 1,4% menjadi $64,27 per barel.
Kedua kontrak tersebut naik sekitar $1 per barel pada hari Selasa setelah kesepakatan untuk memulai kembali aliran sekitar 230.000 barel per hari dari Kurdistan melalui Turki tertunda setelah produsen menolak untuk melanjutkan pengiriman tanpa jaminan pembayaran tunggakan.
Kompleks petrokimia Salavat, salah satu yang terbesar di Rusia, diserang oleh pesawat nirawak Ukraina, kata gubernur setempat pada hari Rabu, serangan kedua dalam waktu kurang dari seminggu. Drone-drone tersebut juga menyerang kompleks yang sama, yang dikendalikan oleh raksasa energi Gazprom, pekan lalu.
Ukraina telah mengintensifkan serangan drone terhadap infrastruktur Minyak dan gas Rusia yang luas dalam beberapa pekan terakhir, menargetkan kilang-kilang Minyak dan pipa-pipa ekspor, karena perundingan damai terhenti, yang bertujuan untuk merampas dana Moskow guna melancarkan perang melawan Ukraina.(mrv)
Sumber: Investing.com
