Dolar AS menguat terhadap yen, franc Swiss, dan euro pada Rabu (24/9), setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyampaikan nada berhati-hati terkait pelonggaran lebih lanjut semalam, sementara Dolar Selandia Baru melemah setelah penunjukan gubernur bank sentral yang baru.
Dolar naik 0,46% ke 0,795 terhadap franc Swiss, menuju pemutusan dua sesi penurunan beruntun.
Euro melemah terhadap Dolar setelah sentimen bisnis Jerman turun tak terduga pada September. Terakhir turun 0,67% di $1,1736 setelah naik dalam dua sesi sebelumnya.
Sterling turun 0,68% ke $1,3431. Terhadap euro, pound stabil di 87,34 pence.
Fokus pada inflasi dan Pasar tenaga kerja
“Dolar sedikit lebih kuat secara luas terhadap sebagian besar G10 meski masih bergejolak dalam rentang,” kata Marvin Loh, senior global market strategist di State Street, Boston. “Berdasarkan arus dan data kepemilikan kami, Dolar masih sangat underweight di komunitas real money, jadi saya pikir ini saatnya periode konsolidasi dan pada akhirnya itulah yang sedang terjadi.”
Powell pada Selasa mempertahankan nada hati-hati, mengatakan The Fed perlu terus menyeimbangkan risiko inflasi yang tinggi dan pelemahan Pasar tenaga kerja dalam keputusan suku bunga mendatang. Pasar memperkirakan pemangkasan seperempat poin pada dua pertemuan The Fed yang tersisa tahun ini dan satu lagi pada kuartal pertama 2026, sejalan dengan panduan bank sentral setelah pertemuan pekan lalu.
Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama naik 0,65% ke 97,87, berupaya merebut kembali posisi setelah dua sesi penurunan beruntun. Presiden Fed San Francisco Mary Daly akan berbicara hari ini.
Terhadap yen, Dolar naik 0,75% ke 148,73 yen, tertinggi dalam tiga minggu dan menuju pemutusan tiga sesi penurunan.
Dolar Selandia Baru turun 0,72% ke $0,5814 setelah bankir sentral Swedia Anna Breman ditunjuk sebagai Gubernur Bank Sentral berikutnya, menjadi perempuan pertama yang menduduki posisi tersebut.
Dolar Australia melemah 0,17% terhadap greenback ke $0,6587. Data menunjukkan inflasi naik lebih tinggi dari perkiraan ke 3% pada Agustus, kurang dari sepekan sebelum pertemuan kebijakan RBA berikutnya.(yds)
Sumber: Reuters.com
