Dolar AS bertahan stabil pada hari Selasa (23/9) seiring investor mencerna komentar bernada hawkish dari sejumlah pejabat Federal Reserve, sambil menunggu pidato Ketua Jerome Powell mengenai prospek ekonomi.
Mata uang hijau tersebut melanjutkan pola pergerakan naik-turun baru-baru ini, melemah pada sesi sebelumnya setelah tiga hari kenaikan beruntun pada Senin, dengan indeks Dolar AS terakhir berada di level 97,34. Euro sedikit lebih rendah di $1,1795, sementara sterling sempat turun 0,2% ke posisi terendah sesi di $1,3488 segera setelah survei menunjukkan aktivitas bisnis Inggris melambat pada awal September, sebelum kembali naik mendekati $1,35.
Investor juga tengah menilai dampak kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump terhadap kesehatan ekonomi global serta implikasinya bagi kebijakan The Fed menjelang rilis data inflasi inti PCE akhir pekan ini. Powell dijadwalkan berpidato pada Selasa, dan komentarnya berpotensi memengaruhi ekspektasi suku bunga di tengah sinyal beragam dari pejabat The Fed, dengan sebagian mendukung pemangkasan bertahap untuk mengendalikan inflasi.
Saat ini Pasar uang memperkirakan hampir 90% peluang pemangkasan suku bunga pada Oktober, turun tipis dari 92% sehari sebelumnya menurut alat FedWatch CME. Sementara itu, pembahasan anggaran di Kongres untuk menghindari penutupan pemerintahan pada 30 September turut menambah kegelisahan Pasar.
Terhadap yen, Dolar bergerak datar di 147,73 yen, tetapi melemah 0,4% terhadap krona Swedia di 9,31 setelah bank sentral negara tersebut menurunkan suku bunga ke 1,75% namun menyatakan tingkat suku bunga akan ditahan untuk beberapa waktu.(yds)
Sumber: Reuters