Harga Emas melonjak ke rekor tertinggi baru pada Selasa (23/9), yang didorong arus masuk aset safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik serta ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve, sementara investor menanti pidato Ketua Jerome Powell malam ini.
Harga Emas spot naik 0,7% menjadi $3.771,94 per ons pada pukul 10:18 waktu setempat (21:11 WIB), setelah sempat menyentuh level tertinggi baru $3.790,82 sebelumnya.
Kontrak berjangka Emas AS pengiriman Desember naik 0,8% ke $3.804,30. Imbal hasil Obligasi AS tenor 10 tahun turun 0,2%, sementara Dolar AS relatif stabil.
Komentar Powell, yang dijadwalkan pada pukul 12:35 waktu setempat (23:35 WIB), akan diawasi ketat sebagai petunjuk arah kebijakan The Fed ke depan. Saat ini, investor memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, masing-masing pada Oktober dan Desember, dengan probabilitas 92% dan 77%.
Sementara analis Pasar dari RJO Futures, Bob Haberkorn, mengatakan Powell kemungkinan besar akan mengulang pernyataan pertemuan pekan lalu yang memberi sinyal dukungan terhadap harga Emas. Fokus Pasar juga tertuju pada rilis data Indeks PCE AS, ukuran inflasi favorit The Fed, pada Jumat mendatang.
Selain itu, NATO memperingatkan Rusia bahwa pihaknya akan menggunakan “seluruh alat militer dan non-militer yang diperlukan” untuk membela diri, setelah Moskow dituduh melanggar wilayah udara Estonia dalam pola yang dinilai semakin tidak bertanggung jawab.
Minat beli kuat dari investor ETF, didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga, kekhawatiran independensi The Fed, dan perkembangan geopolitik, juga ikut menopang kenaikan harga Emas, menurut Commerzbank. Bank Rakyat China dilaporkan memanfaatkan Shanghai Gold Exchange untuk mendorong bank sentral negara sahabat membeli dan menyimpan Emas di wilayahnya.
Harga Perak spot naik 0,4% ke $44,24 per ons, mendekati level tertinggi 14 tahun. Platinum melonjak 4,1% ke $1.475,51, sementara paladium menguat 2,7% ke $1.211,25.(yds)
Sumber: Reuters
