Harga Minyak naik sekitar 2% pada Senin (25/8), yang melanjutkan kenaikan pekan lalu, seiring para pedagang mengantisipasi sanksi AS lebih lanjut terhadap Minyak rusia dan serangan Ukraina pada infrastruktur energi Rusia yang berpotensi mengganggu pasokan.
Kontrak berjangka Brent ditutup naik $1,07 (1,58%) ke $68,80, sementara West Texas Intermediate (WTI) menguat $1,14 (1,79%) ke $64,80. Amerika Serikat berupaya menengahi kesepakatan damai antara Ukraina dan Rusia untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung 3,5 tahun.
Sementara kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group “Ada kesan pembicaraan damai berjalan lambat,”. “Bisa saja ada sanksi terhadap Rusia jika pembicaraan ini tidak berjalan baik.”
Presiden AS Donald Trump kembali mengatakan pada Jumat bahwa ia akan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia jika dalam dua minggu tidak ada kemajuan menuju penyelesaian damai di Ukraina. Ia juga menyebut kemungkinan mengenakan Tarif keras kepada India terkait pembelian Minyak Rusia. Akhir pekan lalu, Wakil Presiden AS JD Vance mengatakan Rusia telah membuat “konsesi signifikan” menuju penyelesaian negosiasi.
Ukraina, yang meningkatkan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia, pada Minggu melancarkan serangan drone yang memicu kebakaran besar di terminal ekspor bahan bakar Ust-Luga, kata pejabat Rusia. Kebakaran di kilang Novoshakhtinsk di Rusia, setelah serangan drone Ukraina, terus menyala hingga hari keempat pada Minggu, menurut penjabat gubernur setempat. Kilang tersebut terutama mengekspor produk dan berkapasitas 5 juta ton per tahun, atau sekitar 100.000 barel per hari.
Dampak Pasar dari potensi gangguan pasokan Rusia diimbangi oleh pembalikan serangkaian pemangkasan produksi OPEC+, yang menambah jutaan barel ke Pasar, ujar Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank. Delapan anggota kelompok pengekspor Minyak itu dijadwalkan bertemu pada 7 September untuk menyetujui penambahan lebih lanjut. Selera risiko investor juga meningkat setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Jumat memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan September bank sentral AS.
Sumber: Reuters
