PT. BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN – Emas bertahan di level tertingginya dalam tiga minggu menjelang data inflasi dan belanja AS yang akan menambah perdebatan mengenai langkah Federal Reserve selanjutnya.
Logam mulia ini naik tipis pada hari Kamis (31/8) untuk sesi keempat, didukung oleh data ekonomi AS yang lemah sehingga mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga lagi oleh bank sentral negara tersebut. Kontrak kini memiliki peluang kurang dari 50% untuk kenaikan seperempat poin lagi pada tahun ini.
Hal ini membantu emas pulih dari penurunan di bawah $1.900 pada awal Agustus, meskipun masih berada di jalur penurunan bulanan sekitar 1%. Rebound yang tentatif ini belum menarik minat beli investor pada dana yang diperdagangkan di bursa atau pasar berjangka Comex. BESTPROFIT
“Reli sejauh ini didorong oleh short-covering setelah pelemahan pada bulan Juli hingga awal Agustus memicu cukup banyak aksi jual,” kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank A/S. “Penembusan di atas $1.950 akan menandakan kembalinya $2.000 dengan investor dan manajer aset yang ingin kembali masuk setelah arah suku bunga jangka pendek menjadi lebih jelas.”
Pada Kamis nanti, para pedagang akan menganalisis data pendapatan dan pengeluaran AS, serta metrik inflasi pilihan The Fed. Bloomberg Economics melihat indeks tersebut meningkat pada bulan Juli dari tahun ke tahun karena efek dasar yang tidak menguntungkan. BEST PROFIT
Harga emas di pasar spot naik tipis 0,1% menjadi $1,944.02 per ounce pada pukul 10:33 pagi waktu London, dan menguat 1,5% sepanjang minggu ini. Indeks Bloomberg Dollar Spot sedikit menguat. Perak, platinum, dan paladium melemah. (Arl)
Sumber : Bloomberg